Karawang – Pengembangan kualitas dan kuantitas jurnal menjadi isu penting dalam mendukung karier dosen sekaligus kemajuan perguruan tinggi. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Yusuf Saepudin, S.H., M.H., Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto sekaligus Sekretaris Relawan Jurnal Indonesia (RJI), saat menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan bertema “Penguatan Kapasitas Pengelola Jurnal Fakultas Hukum Menuju Jurnal Terakreditasi Nasional dan Internasional” yang diselenggarakan di Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang (FH Unsika).
Acara ini dihadiri oleh Dekan FH Unsika, Wakil Dekan II FH Unsika, Ketua Senat FH Unsika, Ketua SPI Unsika, Ketua GJM FH Unsika, Ketua GKM FH Unsika, serta dosen pengelola jurnal FH Unsika.
Menurut Dr. Yusuf, jurnal tidak hanya berperan sebagai media publikasi, tetapi juga sebagai sarana kolaborasi yang efektif. Namun, pengelolaan jurnal kerap menghadapi berbagai tantangan, mulai dari visibilitas dan aksesibilitas yang belum optimal, proses pengelolaan naskah yang belum berstandar, kualitas terbitan yang masih terbatas, hingga peran editor dan reviewer yang belum maksimal. Selain itu, kualitas substansi artikel pun menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola jurnal.
Salah satu terobosan dalam meningkatkan visibilitas jurnal adalah dengan beradaptasi terhadap tren digital. “Saat ini, promosi jurnal dapat dioptimalkan melalui media sosial, seperti TikTok,” ujar Dr. Yusuf.
Lebih lanjut, ia juga membagikan sejumlah tips agar jurnal dapat terakreditasi nasional, antara lain:
-
Pengelola jurnal harus aktif dan memastikan reviewer memberikan komentar yang lengkap.
-
Memperhatikan gaya penulisan sesuai standar Scopus maupun Sinta.
-
Melibatkan pemanfaatan AI dalam formulasi substansi artikel.
Sementara itu, pengembangan jurnal terakreditasi internasional dapat dilakukan melalui kemitraan dengan institusi akademik lain dalam penelitian dan publikasi bersama, menyelenggarakan serta berpartisipasi dalam konferensi internasional, dan mengundang akademisi ternama sebagai editor, reviewer, maupun penulis.
Dr. Yusuf juga menekankan pentingnya penyebarluasan untuk meningkatkan reputasi jurnal, baik melalui asosiasi keilmuan maupun kolaborasi dengan melibatkan mahasiswa sebagai pengelola jurnal.
Sejalan dengan itu, Dr. Imam Budi Santoso, S.H., M.H., selaku Dekan FH Unsika, menyampaikan harapan bahwa setelah adanya pelatihan ini, FH Unsika dapat menghadirkan jurnal khusus mahasiswa yang dikelola langsung oleh mahasiswa.
Menutup materinya, Dr. Yusuf menegaskan bahwa akreditasi jurnal merupakan proses dinamis yang bisa naik, turun, bahkan dicabut statusnya. Oleh karena itu, komitmen pengelola dalam menjaga kualitas terbitan serta konsistensi mengikuti standar penilaian menjadi hal yang sangat penting.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kualitas dan kuantitas jurnal FH Unsika dapat terjaga secara konsisten. Hal ini sekaligus menjadi wujud komitmen bersama antara FH Unsika dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dalam meningkatkan mutu pengelolaan jurnal.
✍️ Penulis: Afipa Aini

